Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:00 WIB
Longsor di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Muaradua Kisam, OKU Selatan, Sabtu (4/5/2024). [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan memasang rambu pembatas di jalan longsor di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Muaradua Kisam.

Pemasangan rambu pembatas jalan di jalan longsor dilakukan agar tidak membahayakan pengguna jalan saat melintasa.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Selatan Heri Pramono mengatakan, curah hujan tinggi tadi malam pukul 23:00 WIB menyebabkan pergerakan tanah di ruas jalan penghubung antarkecamatan tersebut nyaris putus.

"Volume longsor dengan ketinggian tiga meter, panjang 12 meter dan lebar empat meter," katanya.

Baca Juga: Longsor di OKU Selatan, Akses Jalan Desa Kemulu Ulu - Simpang Pancur Tertutup

Meskipun tidak ada korban jiwa, kata dia, namun akibat bencana alam tersebut menyebabkan arus lalulintas kendaraan khususnya roda empat terhambat karena ruas jalan hanya bisa dilalui satu jalur.

Selain itu, saluran irigasi pembuangan air yang ada di sekitar lokasi bencana alam juga tertutup oleh timbunan tanah longsor.

Terkait hal itu, pihaknya telah menerjunkan personel ke lokasi longsor untuk melakukan kajian cepat penanganan bencana alam.

BPBD OKU Selatan bersama pihak kepolisian setempat memasang garis polisi sebagai rambu-rambu peringatan dini agar masyarakat lebih berhati-hati saat melintas di jalur tersebut.

"Saat ini jalan belum bisa dilalui kendaraan roda empat khususnya yang bermuatan angkutan berat," katanya.

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Jalur Mudik OKU Selatan, 2 Orang Meninggal Dunia

Untuk penanganan jangka panjang, lanjut dia, BPBD OKU Selatan akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar segera melakukan upaya pembangunan dinding penahan serta pembuatan jalur alternatif.

"Pembuatan dinding penahan di lokasi longsor dilakukan untuk meminimalisir kerusakan pada badan jalan yang semakin melebar," ujarnya. (ANTARA)

Load More