Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 15 Februari 2023 | 09:20 WIB
Keluarga teroris di Palembang Sumatera Selatan [Sumselupdate]

SuaraSumsel.id - Peristiwa penangkapan IR oleh Datasemen 88 (Densus 88) Anti Teror Polri pada minggu lalu di Desa Klaten Kecamatan Penengahan, Lampung membuat keluarga bingung Istri dan kedua orang tua IR,  juga mengungkapkan jika kediaman di Palembang telah digeledah lebih dari 10 personel Densus 88 Anti Teror Polri.

Penggeledahan lebih dari satu jam itu menyantroni salah satu rumah di Perumahan Tanjung Barangan Asri, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan IB I Palembang. IR diduga merupakan kediaman yang pernah ditinggali oleh IR terduga teroris jaringan Jamaah Islamiah atau JI.

Personel Densus 88 Anti Teror Polri mengeledah rumah dengan cat hijau di perumahan Tanjung Barangan Asri Blok E1, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang. Anggota Densus 88 menyita puluhan buku yang disinyalir mengandung paham radikalisme serta tiga lembar jaket warna orange dan satu buah busur.

Kepada Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, RY (32), istri IR dan dan kedua orang tua dari IR yakni SL (67) dan RK (57) bercerita IR ditangkap oleh Densus 88 ketika hendak pergi shalat subuh berjamaah, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga: Lagi-Lagi, Pria di Muba Sumsel Nikahi Dua Perempuan: Sikok Bagi Duo Nian

SL ayah dari  IR mengaku mendatangi Kota Palembang setelah mendapat panggilan dari Densus 88 mendampingi langsung penggeledahan di rumah yang sempat ditinggali anak dan menantunya tersebut. “Kami sekeluarga baru sampai di Palembang sekitar pukul 02.30 subuh tadi, bersama istri saya dan menantu saya (istri IR –red),” jelas SL dan RK orang tua dari terduga teroris IR.

Saat hendak berangkat shalat subuh ke masjid menggunakan sepeda motor. “Kalau cerita kakaknya mereka sempat dibuntuti dua sepeda motor. Saat di simpang jalan, motor dihentikan mobil, Sempat ditanya nama. Lalu IR dibawa masuk mobil,” ujarnya.

SL yang berprofesi sebagai petani tersebut mengaku sangat terkejut saat mengetahui anaknya ditangkap Densus 88, apalagi dugaan keterlibatan IR dengan jaringan Jamaah Islamiah. “Kami tidak tahu sama sekali, sebab kalau di rumah anak saya itu kesehariannya sebagai guru ngaji, dan kerap mengisi tausyiah di desa,” sebutnya.

Pasca tamat dari Sekolah Dasar (SD), IR yang merupakan anak bungsu dari dua bersaudara itu langsung menempuh pendidikan SMP dan SMA-nya di pondok pesantren masih di wilayah Lampung Selatan.

“Nama IR itu ia dapat saat masih menempuh pendidikan di pondok pesantren, kalau nama aslinya itu Juwirianto,” jelasnya.

Baca Juga: Sumsel Sambut Piala Dunia U20: Benahi Taman Jalan, Kualitas Rumput Stadion GSJ

RY (32) istri dari IR juga mengaku sangat terkejut saat mengetahui suaminya tersebut ditangkap.  “Kalau soal sedih sudah seminggu lebih saya menangis, yang ada di pikiran saya sekarang kondisi anak saya masih tiga tahun dan saya juga kini tengah mengandung anak kedua,” jelasnya.

Personel Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Anti Teror Polri melakukan penggeledahan di rumah yang sempat ditempati terduga teroris berinisial IR yang ditangkap di Desa Klaten, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.

Perwira Densus 88 yang memiliki pangkat balok emas di pundak menuturkan sejumlah buku yang diamankan itu berisikan ajaran yang disinyalir menyimpang.

Diamankannya IR merupakan pengembangan dari penangkapan rekannya yang diduga terlibat dari jaringan Jamaah Islamiyah.

Salah satu tetangga IR mengungkapkan sudah lama rumah yang berada di Perumahan Tanjung Barang Asri itu, tidak ditempati oleh IR dan Istri. “Sudah lama mereka pindah dua tahun lalu, kalau tidak salah waktu istrinya hamil muda mereka pulang ke tempat mertua,” ucapnya.

Load More