Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 01 September 2022 | 09:34 WIB
Ustaz Abdul Somad di podcast Daniel Tetangga Kami milik Daniel Mananta.

SuaraSumsel.id - Pendakwah asal Sumatera Utara, Ustaz Abdul Somad atau UAS memang memiliki pengalaman kurang mengenakkan ketika kan ke Singapura. Dia dideportasi saat akan memasuki negara bekas jajahan Inggris tersebut.

Peristiwa yang terjadi pada pertengahan Mei tahun ini, tentu membuat publik heboh. Banyak yang menduga jika isu penolakan karena penilaian radikal oleh pihak pemerintah Singapura. UAS tersebut dideportasi karena dianggap radikal.

Saat berbincang dengan Daniel Mananta, UAS berpendapat pada setiap aliran agama akan terdapat sosok yang berbeda (aliran radikal)

Ustaz Abdul Somad rupanya berpendapat apabila oknum radikal yang ada di setiap agama bukan cerminan semua umat dalam agama tersebut. UAS pun bicara soal kasih sayang sesama umat manusia.

Baca Juga: Halo Warga Sumsel, Jalan Lintas Palembang-Betung Banyuasin Bakal Ditutup 12 Hari

"Setiap agama, setiap aliran, ada kelompok ekstrimnya. Kajilah semua," terang UAS dalam podcast yang tayang pada Rabu (31/8/2022).

"Tapi apakah kita bisa sweeping? Hanya karena satu digigit semut, lalu kita bakar satu pohon? Semua semut salah? Itu tidak adil. Di mana rasa letak kasih sayang kita. Kita musti pilah dulu," imbuh UAS melansir matamata.com-jaringan Suara.com.

Ustaz Abdul Somad juga mendengar apabila dirinya dikatakan radikal, mengajarkan kekerasan dengan memancung kepala orang yang tidak satu keyakinan dengannya. "Kajilah. Tontonlah videonya (UAS) dari A sampai Z. Jangan tonton potongan," terang UAS.

"Lalu kemudian datangi kampungnya (UAS). Lihat, lihat siapa saja temannya. Dia pernah nggak bertetangga dengan non muslim," sambung pria asal Sumatera Utara tersebut.

Ustaz Abdul Somad dan Daniel Mananta. [Podcast Daniel Tetangga Kami]

Untuk membuktikan dirinya tidak radikal seperti yang dibicarakan, Ustaz Abdul Somad membicarakan teman masa kecilnya. Meski temannya beragama non muslim, UAS mengaku masih berteman baik hingga sekarang.

Baca Juga: Warnai Thrift Fest di Sumsel, JNE Palembang Beri Gratis Ongkir

"Dalam perjalan ke sini, WA masuk 'Mad, tolong kirim Abang bingkisan. Masa Abangku saja yang dapat bingkisan'. Non muslim, tetangga kecil saya, sahabat saya," aku UAS.

Load More