Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 16 Agustus 2022 | 13:48 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan salalam saat menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2022 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

SuaraSumsel.id - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi mengenakan baju adat paksian dari Bangka Belitung. Di media sosialnya, Jokowi mengungkapkan jika pilihannya tersebut karena ada pesan yang ingin disampaikan.

"Baju adat yang saya kenakan ini adalah baju adat Paksian dari provinsi Bangka Belitung dengan motif Pucuk Rebung. Yang melambangkan kerukunan, warna hijau dipilih karena dengan filosofi kesejukkan, dan harapan," ujar Jokowi.

Sekretaris Presiden Jokowi Anggit Nugroho menceritakan kalau Jokowi memerintahkan sekretaris pribadi (sespri) presiden untuk menyiapkan baju ada yang bakal dipakai pada pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2022 dan Upacara Peringatan ke-77 RI pada 17 Agustus 2022.

Sespri presiden lantas mengumpulkan baju-baju adat dari daerah yang belum dikenakan oleh Jokowi sebelumnya. Pilihan kemudian mengerucut menjadi tiga buah.

Baca Juga: BMKG: Pada Siang Ini, Daerah di Sumsel Bakal Diguyur Hujan Deras

"Untuk tanggal 16 presiden memilih baju adat Paksian dari Bangka Belitung," kata Anggit dalam keterangannya, Selasa (16/8/2022).

Baju adat yang dikenakan Jokowi tersebut terdiri dari jubah panjang sebatas betis, celana panjang, selempang dan kain tenun cual khas Bangka.

Sedangkan untuk penutup kepala dipakaikan sungkon. Pada baju yang dikenakan Jokowi terdapat ornamen hiasan bermotif Pucuk Rebung.

"Sebenarnya warna asli baju adat Ini berwarna merah, namun selaras dengan perkembangan zaman warna baju menyesuaikan selera pemakainya," terang dia.

Melansir ANTARA, baju adat tersebut diperoleh langsung dari perajin lokal di Bangka Belitung. Baju tersebut dijahit hanya dalam waktu tiga hari.

Baca Juga: 257 Warga Binaan di Sumsel Diusulkan Bebas Saat Perayaan HUT RI ke 77

"Setelah jadi, baju adat dibawa dari Bangka Belitung menuju Jakarta," ucapnya. [ANTARA]

Load More