SuaraSumsel.id - Lembaga Indonesia Polling Stastions (IPS) merilis hasil survei dengan menempatkan beberapa simulasi. Di antara simulasi yang dilakukan yakni saat Pemilihan Presiden atau Pilpres hanya menyisahkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Jika pilpres dilaksanakan hanya dua calon saja, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, maka 44 persen akan memilih Ganjar Pranowo, sedangkan Anies Baswedan sebesar 42 persen, sisanya sekitar 14 persen menjawab tidak tahu.
"Namun jika Pilpres hanya menyisahkan tiga calon presiden maka bagian terbesar sekitar 46,6 persen memilih Prabowo Subianto, diikuti Ganjar Pranowo sebesar 28,2 persen dan Anies Baswedan sebesar 25,2 persen," kata peneliti IPS, Alfin Sugianto, di Jakarta, Senin.
Jika dengan dua nama calon presiden, dimana Prabowo Subianto berhadapan langsung dengan Ganjar Pranowo, tanpa ada nama calon wakil presiden, menunjukkan Prabowo mendapatkan suara 62,1 persen.
"Mayoritas responden 62,1 persen akan memilih Prabowo Subianto, sedangkan Ganjar Pranowo hanya sebesar 34,4 persen, sisanya sekitar 3,5 persen menjawab tidak tahu," jelasnya.
Jika Prabowo Subianto berhadapan dengan Anies Baswedan, tetap dengan tanpa nama calon wakil presiden, Prabowo juga unggul dari Anies. Sebanyak 61,5 persen akan memilih Prabowo, sedangkan Anies Baswedan hanya dipilih 35,8 persen responden.
Melansir ANTARA, tiga nama itu diambil dari hasil survei IPS untuk 10 calon presiden pada Pilpres 2024, dengan elektabilitas tertinggi yakni Prabowo Subianto 29,8 persen, Ganjar Pranowo 20,6 persen, Anies Baswedan 16,8 persen, Sandiaga Uno 6,8 persen, Ridwan Kamil 6,2 persen, Basuki T Purnama 3,8 persen, Dedi Mulyadi 2,8 persen, Agus H Yudhoyono 2,4 persen, Erick Thohir dua persen dan Moeldoko 1,8 persen.
Survei IPS dilakukan pada 13-23 Juni 2022 di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Populasinya seluruh warga negara Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun atau telah memiliki KTP.
Jumlah sampel sebesar 1.220 responden, dengan margin of error +/- 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara probability dengan teknik acak bertingkat (multistage random sampling). Lalu, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner.
Baca Juga: Cabai Cetak Rekor Harga Tertinggi, Petani di Sumsel Ungkap Penyebabnya: Pasokan yang Menurun
Berita Terkait
-
Holywings di Jakarta Ditutup Buntut Promo Miras Muhammad, PPP DKI Sebut Langkah Tegas Anies Akomodir Tuntutan Masyarakat
-
YLBHI, ICJR, PARITAS Sebut Kasus Holywings Bukan Pidana, Apa Alasannya?
-
Refly Harun Beberkan Wacana Duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono di Pilpres 2024
-
Soal Pilpres 2024, Jawaban Ganjar Pranowo Saat Ditanya Inisial Pendamping Jadi Sorotan
-
Mimpi Anies Baswedan Segera Terwujud, Jakpro Pastikan JIS Bakal Jadi Kandang Persija di Liga 1 Musim Depan
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
Terkini
-
PTBA Mendominasi ICEA 2025, Inovasi Zero Waste dan Siba Rosela Jadi Kunci Kemenangan
-
PTBA Kembali Buktikan Kelasnya, Raih Predikat Indonesia Most Trusted Company 2025
-
Fakta Baru Kasus Pembunuhan Pasutri Palembang: Jejak Berdarah Mengarah ke Identitas Pelaku
-
Misteri Si Pahit Lidah di Sumsel: Benarkah Kutukannya Mengubah Manusia Jadi Batu?
-
Kementerian Imipas Apresiasi Konsistensi BRI dalam Penguatan Tata Kelola Layanan Publik