Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 18 Juni 2022 | 17:19 WIB
Petugas BKSDA Bengkulu memasang perangkap harimau di Mukomuko, Sabtu (18/6/2022). [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Balai Konservasi Sumber Daya (BKSDA) Bengkulu memasang perangkap harimau di lahan perkebunan kelapa sawit milik warga Desa Lubuk Cabau, Kabupaten Mukomuko.

Harimau yang berkeliaran di kebun kelapa sawit warga diduga telah memangsa sapi milik warga setempat. 

"Semalam kami jemput kerangkeng di Kecamatan Malin Deman, kami pasang hari ini menggunakan umpan sisa sapi yang dimangsa harimau," kata Petugas BKSDA Bengkulu Rasyidin, Sabtu (18/6/2022).

BKSDA Bengkulu memasang perangkap harimau menindaklanjuti laporan dari Bahrun, pemilik hewan ternak sapi yang dimangsa harimau di wilayah tersebut.

Baca Juga: Sumbar Punya Tiga Nagari Ramah Harimau, Ini Daftarnya

Pada 15 Juni 2022 Bahrun, warga Desa Lubuk Cabau, Kecamatan V Koto melaporkan peristiwa harimau memangsa sapi miliknya.

Kepada Polsek V Koto lalu Polsek meneruskan laporan ini kepada BKSDA.

Kemudian pihaknya menindaklanjuti laporan warga kepada Polsek Kecamatan V Koto. Pada tanggal 16 Juni 2022 dengan cara mengecek ke lapangan dan ternyata harimau itu ada.

Lalu pihaknya melaporkan kejadian ini kepada BKSDA Bengkulu terkait upaya yang harus dilakukan untuk menangani harimau yang telah memangsa sapi milik warga setempat.

Ia mengatakan, kalau melihat situasi tidak mungkin harimau tersebut diusir karena berada dengan pemukiman penduduk di wilayah tersebut.

Baca Juga: Simpan Puluhan Opsetan Satwa Langka, Pria Lansia Ditangkap di Padang Panjang

Harimau sumatera tersebut selain memangsa sapi, dan satu ekor sapi, tetapi di tempat kejadian peristiwa (TKP) yang berbeda.

Anjing dimangsa di wilayah Desa Talang Petai tepatnya di Sungai Tenang atau kebun plasma masyarakat setempat.

"Apakah harimau yang memangsa sapi dan anjing itu sama atau tidak, belum bisa kita pastikan, ada kemungkinan individunya sama," ujarnya.

Sementara itu, ia mengatakan, kalau melihat jejak bisa jadi jumlah harimau tersebut dua ekor, tetapi bisa jadi satu ekor karena beda lokasi jejaknya.

"Kalau Bahrun, warga di wilayah ini melihat harimau tersebut hanya satu ekor," katanya. (ANTARA)

Load More