SuaraSumsel.id - Klub Sriwijaya FC tengah menjadi sorotan. Setelah hampir banyak klub mempersiapkan laga liga 2 yang diprediksi akan diarungi pada Agustus mendatang, namun klub kebanggan wong kito ini dinilai belum banyak bergerak.
Untuk mempersiapkan komposisi pemain dan pelatihnya, juga belum dimaksimalkan Sriwijaya FC. Belakangan muncul, kekecewaan dari suporter Sriwijaya FC, Singa Mania yang meminta Presiden Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin.
Salah satu kelompok suporter Sriwijaya FC, Singa Mania mengungkapkan tiga hal. Singa Mania menilai manajemen tim telah gagal membawa prestasi Laskar Wong Kito ke Liga I.
Bahkan persiapan musim baru Liga 2 yang semakin dekat namun tim belum juga terbentuk. Singa Mania menutut dan menyatakan sikap agar Presiden Sriwijaya FC Hendri Zainuddin mundur dari jabatan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sumsel 2 Juni 2022, Palembang Bakal Hujan di Malam Hari
Selain itu, Singa Mania juga meminta Gubernur Sumsel, Herman Deru akan lebih peduli terhadap keadaan Tim Sriwijaya FC sebagai aset Provinsi Sumatera Selatan.
Singa Mania juga memuntut mempercepat pembentukan kerangka tim Sriwijaya Fc untuk kompetisi Liga 2 2022 dengan target promosi ke Liga 1 2023.
Surat terbuka ini ternyata direspon oleh Hendri Zainuddin.
Hendri Zainuddin mengungkapkan terimakasi atas kritikan sekaligus pencinta Sriwijaya FC.
"Saya dengan ketulusan hati, ingin sedikit berbagi cerita tentang Sriwijaya FC. Sekali lagi, saya hanya sampaikan, sedikit saja," katanya.
Baca Juga: Harga Telur Ayam di Sumsel Meroket, Tembus Rp28.000 per Kilogram
Dia memulai dengan mengungkapkan saat pengambilalih dari pengelola sebelumnya.
"Saat kondisi prestasi terpuruk turun kasta ke liga 2 dan juga meninggalkan permasalahan finansial. Alhamdulillah kita berusaha keras, tapi belum berhasil untuk kembali ke liga 1. Apabila Sriwijaya FC terdegradasi ke liga 3, maka kita semua setuju dicap gagal," ujarnya.
"Faktanya, kita ngambil alih pengelolaan tim tahun 2018 dari liga 2 yang terpuruk dengan total utang Rp28 miliar, tunggakan gaji pemain waktu itu Rp3 miliar. Total beban kita waktu itu, Rp 31 miliar. Jadi jelas, kita mengambil alih Sriwijaya FC, dari keterpurukan degradasi dan persoalan keuangan," sambung Hendri.
Pada saat itu, untuk membebaskan finansial SFC agar bisa kembali tampil berkompetisi di Liga 2 2019.
"Manajemen SFC yakni HZ dan Bapak Asfan Fikri Sanap, membantu mencarikan pinjaman sebesar Rp 3 miliar. Kemudian dari sisi prestasi, upaya manajemen dan tim Sriwijaya FC yang berusaha target untuk bisa kembali naik ke Liga 1, ia menyebut dinilai luar biasa maksimal," ujar Hendri.
Kemudian lebih dari itu, masyarakat Sumatera Selatan, khususnya para penggemar dan suporter Sriwijaya FC, bahwa kondisi keuangan klub pada tahun 2020 dan 2021 sangat sulit.
"Bayangkan saja, kita defisit hingga Rp 6 miliar pada tahun 2020. Penyebabnya jelas, karena kompetisi dihentikan karena covid. Sehingga para sponsor batal menggelontorkan dananya," ujarnya.
"Luar biasa kita masuk semi final. Kita kalah melawan Persita dan Persiraja. Artinya, semangat untuk masuk Liga 1 itu luar biasa. Semua upaya dilakukan, tidak perlu saya beberkan upayanya secara gamblang. Yang jelas, saran dari suporter dan penggemar, sudah dilakukan semua. Menurut saya, itu faktor takdir saja yang membuat kita belum lolos ke liga 1," imbuh Hendri.
"Sekali lagi, saya berterima kasih kepada para penggemar yang memberikan masukan dan kritik. Kita kerja untuk Sriwijaya FC dengan keikhlasan dan kecintaan. Terakhir, mohon doanya, mudah-mudahan Sriwijaya FC dapat segera bangkit ke liga 1, sesuai dengan cita-cita kita bersama. Hasil akhir, Allah SWT yang menentukan.
Hendri juga mengungkapkan mengenai musim 2022 ini. Usai mengikuti Kongres PSSI di Bandung, menyimpulkan semua tim hampir 80 persen belum ada persiapan.
"Baru ngotak-ngatik. Karena semua tim trauma, karena kompetisinya kapan dan bagaimana bentuknya belum tahu pasti. Semuanya masih kabur, nantinya berapa wilayah. Nah itu sebetulnya sangat menentukan. Kesiapan kita sekarang, masih menunggu pengelola klub ini. Apakah akan bekerjasama dengan pihak luar (investor/akuisisi), ataukah nanti pengurus ini akan dirombak. Kita lihat dalam minggu ini.
Berita Terkait
-
Perjalanan Karier Syakir Sulaiman, Eks Timnas yang Diciduk Gegara Narkoba
-
Pernah Mau Dibeli Baim Wong, Begini Nasib Klub Legendaris Sriwijaya FC
-
Profil dan Prestasi Ferry Rotinsulu, Eks Kiper Timnas Indonesia yang Anggap Pemain Naturalisasi Kebanyakan
-
2 Klub Indonesia yang Pernah Bantai Persik Kediri Selain Bhayangkara FC
-
Profil dan Kekayaan Hendri Zainuddin, Eks Ketua KONI Sumsel Korupsi Miliaran
Tag
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
- Cucu Ulang Tahun, Kado dari Kris Dayanti untuk Azura Bikin Atta Halilintar Semringah: Masya Allah!
- Dihujat Gegara Sindir Raffi Ahmad, Pendidikan Andhika Pratama dan Andre Taulany Tak Jauh Beda
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Membanggakan, Maylafazza Alkayla Giffary Raih Putri Anak Indonesia Pariwisata 2024
-
Dari Kaki Bukit Barisan, Kolaborasi Energi Senyawa Panas Menerangi Sumatera
-
BRI Catatkan Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Tragis! Dua Nyawa Melayang dalam Kebakaran Mobil di Tol Baleno
-
Dapatkan BMW dan Voucher Diskon 99% di BRImo FSTVL