SuaraSumsel.id - Setelah mengetahui kabar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, rakyat di Pagaralam termasuk juga Lahat secara spontan membentuk badan-badan keamanan guna mengalihkan kekuasaan dan merebut senjata milik Jepang.
Gerakan ini membuat tantara Jepang juga ada yang terbunuh, sebanyak 3.000 tentara Jepang menetap di Dusun Bumi Agung, dan Jembatan Beringin. Sehari setelah terbunuhnya pemimpin Jepang, pihak Jepang pun meminta pelakunya dalam kurun waktu 24 jam.
Namun, Mayor Ruslan atau lebih akrab dipanggil Ruslan, Komandan BPKP Pagaralam, melihat kejadian tersebut akan berbuah bentrok.
Dalam buku sejarah dan peranan SUBKOSS dalam perjuangan rakyat Sumbagsel diketahui, ia pun berinisiatif menggelar rapat akbar di lapangan terbuka di sekitar Tebat Limau, dengan unsur pemerintah lainnya, termasuklah tokoh pejuang Harun Sohar, Satar, M Yunus, Namri, Djarab, Usman Janggut, Depati Yusuf, dan Kiyai Umar Peradipe.
Pertemuan itu bertujuan membulatkan tekad dalam menghadapi Jepang. Di luar dugaan, pertemuan itu mendapat sambutan hangat dari rakyat.
Mereka tidak hanya dari Pagaralam, namun juga Lahat dan sekitarnya. Dengan membawa senjata pusaka, seperti bujang besalik, tumbak ulas, dan pusaka yang disebut Puyang Serunting Sakti.
Rapat akbar ini dikenal sebagai Rapat Jurai-Jurai Tue, Hulubalang-Hulubalang Tanah Pasemah di Lampit Empat Merdike Due, di Dusun Pelang Kenadai.
Dalam pertemuan tersebut, diumumkan kepada rakyat Pasemah, guna menyatakan perang pada Jepang.
Karena itu Jeme Basemah bersiap untuk menyerang dan menggempur. Dengan semangat Hulubalang Tanah Pasemah, rapat Jurai-Jurai Tue berlangsung sangat akbar dan agung.
Dalam pertemuan itupun Ruslan, diangkat menjadi pemimpin pertemuan merangkat Ketua Pertahanan Tanah Pasemah.
Ruslan kemudian membuat rapat kembali dengan melibatkan banyak pemuda pejuang guna berbagi tugas.
Ultimatum tantara Jepang itu disambut rakyat Pasemah dengan pernyataan perang. Sasaran utama serangan adalah kedudukan Jepang di Bumi Agung.
Mayor Ruslan pun mengatur taktir penyerangan dengan pengepungan hingga kekuatan Jepang terpecah.
Pada malam harinya, Mayor Ruslan bersama staffnya dengan penuh kenyakinan ke Bumi Agung melalui Dusun Gunung Lilan, dengan menggunakan truk milik masyarakat.
Namun tetiba pertempuran berkorbar dengan hebat di beberapa titik. Rakyat ternyata tidak sabar lagi menyerang Jepang.
Pertempuran terjadi sengit dengan suasana gelap. Kondisi mayor Ruslan terjepit dan hanya berlindung di mobil truk yang dibawa.
Tiga lapisan brikade mampu terlewati, namun kondisi Mayor Ruslan dengan empat tantara lainnya luka berat.
Baru setelah tiga hari peristiwa itu, Mayor Ruslan dan tantara lainnya itu ditemukan dalam meninggal dunia.
Jasadnya kemudian dibaringkan di tepi jalan, dan dengan perjuangan yang alot, dibawa di dusun Sukabumi.
Pada tahun 1960, jenazahnya kemudian dipindahkan ke Taman Makam Lahat.
Kepergian Mayor Ruslan ini pun menjadi penyemat juang rakyat Pasemah. Mayor Ruslan selalu diingat sebagai pemuda yang berani, dan agitatif.
Nama Mayor Ruslan pun menjadi nama jalan utama di Palembang, Sumatera Selatan.
Baca Juga: Penyidik Polda Sumsel Gelar Perkara Kasus Sumbangan Rp 2 T, Heryanti Bakal Dijemput Paksa
Berita Terkait
-
Abubakar Lambogo Guru Pejuang dari Enrekang, Kepalanya Dipenggal Belanda
-
Mengenang Perlawanan Warga Desa Rejoagung Lampung Timur terhadap Belanda
-
Detik-detik Petugas Penguburan Jenazah Terperosok ke Liang Lahat
-
Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 Jatuh ke Liang Lahat, Respon Keluarga Jadi Sorotan
-
Petugas Pakai APD Terperosok ke Liang Lahad, Pemuda Nangis Histeris
Tag
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Ikan Pari Serang Nelayan di Pantai Koala
-
Bukti Konsistensi Keberlanjutan, Semen Baturaja Sabet 2 Penghargaan TOP CSR Awards 2025
-
Ampera Tourism Run 2025 Bikin Palembang Makin Populer, Wamen Bima Arya Beri Pujian
-
Sriwijaya FC Bicara Blak-blakan soal Kehadiran Sumsel United, Ini Harapan Besarnya
-
Lebih dari Sekadar Motif, Ini 5 Pesan Tersembunyi dari Jersey Sumsel United Musim Ini