SuaraSumsel.id - Kisah pemakaman bayi di Gresik, Jawa Timur memilukan. Kisah bayi bernama Nabila Adriana Karenina, belakangan viral di media sosial.
Diketahui jenazah bayi berumur 2 bulan, sempat ditolak warga karena dokumen berstatus non muslim.
Dilansir dari Suarajatim.id-Jaringan Suara.com, kerabat korban, Imam (26) menceritakan kisah bagaimana bayi berumur 2 bulan mengalami dehidrasi dan diare.
Bayi tersebut segera dilarikan ke salah satu RS di Menganti, Gresik. Kesehatan Nabila sempat membaik, pada Senin 2 Agustus sehingga dibawa pulang.
Baca Juga: Masyarakat Tionghoa Salurkan Bantuan COVID 19 Rp 2 Miliar, Kapolda Sumsel: Akidi Effect
Tiga hari kemudian, bayi Nabila kritis. Pihak manajemen meminta agar bayi segera dirujuk ke RS swasta di Surabaya.
"Sebenarnya saya cukup kecewa dengan RS ini, karena dari awal kan mereka yang tangani. Tapi kok malah ditolak dan diminta ke RS lain. Ditambah surat rujukan pun tidak diberikan," kata Imam, saat ditemui di tempat pemakaman Kristen di Jalan Jakaa Agung, Gresik, Jumat (7/8/2021).
Masalahnya, saat menyelesaikan biaya rumah sakit, keluarga sempat kesulitan mencari uang yang dibebankan saat perawatan. Rumah sakit membebankan Rp 5,3 juta biaya pengobatan tersebut.
Namun karena tidak bisa melunasi, maka orang tua meminta waktu menunda pembayaran. Sebagai jaminan, orang tua menyerahkan surat kendaraan ke pihak rumah sakit.
"Iya STNK motorku yang saya berikan, tidak tahu ini selanjutnya bagaimana. Selain itu Fotocopy Mama (ibu NAK) juga diminta," ujarnya.
Baca Juga: Sumbangan Fiktif Rp 2 Triliun Akidi Tio, LBH: Kapolda Sumsel Contoh Buruk Pejabat Publik
Setelah berhasil mengurus keperluan, mereka akhirnya ke rumah sakit Surabaya. Di sana bayi Nabila mendapatkan perawatan. Imam yang saat itu ikut mengantarkan ke Rumah Sakit tersebut sempat diminta oleh ibu mertuanya agar mengambil baju ganti milik si bayi.
"Pas saya berada di rumah ambil keperluan dan baju, istri saya menelpon jika adik bayi sudah meninggal," ujarnya.
Saat ingin dipulangkan dan segera dimakamkan, terjadi penolakan dari warga maupun pemerintah desa setempat. Warga berasalan jika makam tersebut ialah tanah wakaf, dan hanya boleh menempati ialah beragama muslim.
"Bilangnya ada peratuan begitu. Setelah itu pihak aparat dan desa menyarankan agar dimakamkan di tempat Pemakaman Kristen. Di tempat itu juga, masalah biaya ditanggung sama pendetanya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Miris! Mayat Bayi Hasil Selingkuhan Eks Kades-Bendahara Desa Jadi Makanan Anjing
-
Tali Pusar Masih Menggantung, Bayi Laki-laki Ditemukan Tewas Mengambang di Aliran Kali Utan Kayu
-
Janda Di Musi Rawas Simpan Jasad Bayi Dalam Lemari, Polisi Selidiki
-
Dua Hari Cium Bau Busuk Menyengat, Samsul Kaget Temukan Jasad Bayi di Dalam Mesin Cuci
-
Warga Cengkareng Dihebohkan dengan Temuan Jasad Bayi Perempuan di dalam Tas Ransel Merah
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas dan Gaya Hidup Sehat, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Bank Sumsel Babel Raih Gold Rating dalam Asia Sustainability Reporting Rating 2024
-
Gunung Dempo Erupsi Lagi! Semburkan Abu Vulkanik hingga 200 Meter
-
Ngeri! Anak di Bawah Umur Jadi Korban Perdagangan Manusia di Palembang
-
Viral Video Pengemasan Sembako di Kantor Parpol Sumsel, Ini Kata Bawaslu