SuaraSumsel.id - Diperkirakan sebanyak 20.000 ton lada putih di Provinsi Bangka Belitung yang diekspor namun tidak melalui uji laboratorium UPTD Balai Pengujian dan Sertfikasi Mutu Barang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sepanjang tahun lalu.
Data yang dihimpun, pada tahun lalu volume ekspor lada melalui Pelabuhan Pangkalbalam mencapai 25.256 ton, namun UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPTD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2020 hanya menguji 4.900 ton lada putih Babel.
Diperkirakan lada-lada yang lolos tanpa uji sertifikasi itu dikirim ke Jakarta dan Bandung juga dieskpor ke sejumlah negara seperti Jepang, Jerman, Amerika, Malaysia, Cina, Perancis, Thailand dan Belanda.
Ketua Tim Kejayaan Lada Bangka Belitung, Prof, Dr Syafaruddin mengatakan pihaknya berusaha memberikan sosialisasi dan peringatan kepada pedagang lada baik dalam negeri maupun luar negeri (eksportir) agar menjual lada dari Bangka Belitung mengunakan indikasi geografis atau IG MWP.
"Dan tidak saja kepada eksportir yang ada di dalam negeri, kita juga mensosialisasikan dan menguatkan juga kepada para importinya. Kita upayakan memberikan penguatan - penguatan dalam pengunaan IG. Kalau sekarang pengunaan IG itu kita data ada sekitar 7.000 ton," terang ia.
Ketua Ketua Tim Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian Perdagangan Lada (TP4L) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dr Zaidan saat dikonfirmasi juga akan melakukan penyelidikan terkait adanya informasi tersebut.
Baca Juga: BI Sebut Ekonomi Sumsel Terkendali Jelang Ramadan
"Kita akan melakukan penyelidikannya," ujar Zaidan.
Berdasarkan ketentuannya, setiap lada yang diproduksi harus berlebel Indikasi Geografis atau IG Muntok White Pepper (MWP) oleh Kemenkumham RI. Diketahui, produksi lada putih Bangka Belitung tahun 2020 sebanyak 33.000 ton.
Kontributor : Wahyu Kurniawan
Berita Terkait
-
Suami Momo Geisha Ternyata Bos Besar, Pantas Enteng Hadiahkan Lapangan Futsal Berstandar FIFA
-
Larangan Ekspor Tembaga Berlaku 2025, Kemenkeu Ungkap Dampak Positifnya
-
Batubara Ekspor Sumber Global Energy Dikomplain Vietnam karena Tak Sesuai Nilai Kalori
-
Surplus Perdagangan RI Sentuh 53 Kali Beruntun
-
Bukan Indonesia, Ini Negara Penadah Ekspor Mobil Terbesar China
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Rayakan HUT Emas ke - 50, Semen Baturaja Sinergi Membangun Keberlanjutan
-
Demi Harga Diri, Novi Dipenjara: Kisah Ibu 2 Anak Berjuang dari Tetangga Genit
-
Membanggakan, Maylafazza Alkayla Giffary Raih Putri Anak Indonesia Pariwisata 2024
-
Dari Kaki Bukit Barisan, Kolaborasi Energi Senyawa Panas Menerangi Sumatera
-
BRI Catatkan Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun