Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 24 Maret 2021 | 06:05 WIB
Ilustrasi tes darah (Shutterstock) Terinfeksi Virus Corona Dua kali, Pria Ini Akhirnya Berkampaye Bahaya Virus

SuaraSumsel.id - Pengalaman terinfeksi virus corona diutarakan oleh seorang pria bugar. Terinfeksi sebanyak dua kali, membuatnya berbagi pengalaman pahitnya sekaligus berkampanye mengenai bahaya virus.

Pria ini bernama Tamoor Tariq. Saat serangan virus covid 19 pertama kalinya, ia sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit sebelum lockdown pertama di Inggris. Tapi, ia berhasil melawan virus corona Covid-19 dalam tubuhnya.

Kemudian di bulan Desember 2020 lalu, Thariq yang masih berusia 31 tahun kembali terinfeksi virus corona Covid-19 kedua kalinya.

Lagi-lagi, ia sangat beruntung karena bisa selamat.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Jual Gabah Petani Sumsel Turun

Melalui YouTube, Tariq mengingatkan semua orang bahwa virus corona Covid-19 ini tidak hanya berbahaya bagi orang tua dan orang yang rentan secara klinis, tapi semua orang.

Saat pertama kali ia jatuh sakit pada tahun lalu, Tariq mengaku kesulitan berkomunikasi mengenai virus corona Covid-19 karena kelelahan parah.

"Saat itu merupakan pengalaman mengerikan bagi saya. Banyak orang meremehkan virus corona Covid-19 karena hanya ada sedikit kasus infeksi, termasuk saya sebelum jatuh sakit," kata Thariq dikutip dari BBC.

Tariq mengaku butuh waktu berminggu-minggu untuk mengembalikan kemampuannya turun tangga. Tapi, energinya tetap masih belum pulih ketika dia terinfeksi virus corona kedua kalinya.

Ia mengaku tahu terinfeksi ulang melalui gejala yang dialaminya lagi, bahkan sebelum mendapatkan hasil tes positif.

Baca Juga: E-Tilang Sumsel Mulai Diuji Coba, Denda Bisa Menumpuk saat Bayar Pajak

Tariq ingat bahwa seorang perawat pernah berkata padanya bahwa ada kemungkinan ia terinfeksi virus corona kembali. Namun, gejala yang dialaminya tidak akan terlalu parah.

Meski begiti, Tariq tetap tidak tenang karena istri, saudara perempuan dan ibunya semua terinfeksi virus corona yang membuatnya semakin khawatir.

 Ia mengatakan bahwa ibunya yang sudah berusia 55 tahun dirawat di rumah sakit akibat virus corona Covid-19 sebelum pulih.

Setelah hampir 3 bulan dari serangan Covid-19 kedua, Tariq mengaku masih bisa berlari sejauh 2 km, dibandingkan dengan 5 km yang biasa dilakukannya.

Kini, Tariq pun berkampanye pada lebih banyak anggota etnis kulit hitam, Asia dan minoritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

"Ini sudah jadi tugas kita semua untuk melindungi diri sendiri dan orang yang kita cinta dari virus corona Covid-19," jelasnya.

Sumber: Suara.com

Load More