SuaraSumsel.id - Kejahatan perdagangan wanita di Rejang Lebong, Bengkulu berhasil dibongkar. Polisi mengamankan tiga tersangka yang bertugas menawarkan korban pada sindikat prostitusi online alias mucikari.
Setiap transaksi yang dilakukan, para mucikari terima fee Rp 50.000 - Rp 150.000. Sasaran kejahatan prostitusi pun lebih banyak menyasar pelajar sebagai korban .
Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong, AKP Ahmad Musrin Muzni, mengatakan kasus perdagangan orang tersebut terbongkar setelah berhasil menangkap ketiga wanita. Dua di antaranya masih berstatus anak di bawah umur.
Tiga tersangka NS (17) warga Desa Batu Dewa Kecamatan Curup Utara, AS (17) warga Kelurahan Sidorejo, Curup Tengah serta TR (36) warga Desa Duku Ulu, Curup Timur diamankan di Mapolres Rejang Lebong.
Baca Juga: Apa Motif Pria Sumsel Coba Bunuh Diri di Subak Aseman? Ini Kata Polisi
"Ketiganya disangkakan atas pelanggaran pasal 76i junto pasal 88 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman pidana penjara 10 tahun dan atau denda paling banyak Rp200 juta," katanya seperti dilansir dari ANTARA, Rabu (3/1/2021).
Sindikat ketiganya mengakibatkan korban adalah AC (14) warga Kecamatan Curup Tengah. Korban ini dijual oleh ketiga tersangka secara daring melalui aplikasi We Chat,
Korban ini setidaknya sudah lima kali dijual oleh ketiganya kepada pria hidung belang, terakhir kali terjadi pada 23 Januari 2021 lalu.
Orang tua korban AC melaporkannya ke Polres Rejang Lebong pada 25 Januari setelah melihat isi pesan yang berisi menawarkan dan menjual anak korban oleh tiga tersangka.
"Orangtua korban menanyakan kepada bersangkutan dan dijawab benar," katanya.
Baca Juga: Dua Nakes di Sumsel Muntah dan Kejang Usai Divaksin Sinovac Covid 19
Modus yang digunakan ketiga pelaku ini ialah memasarkan anak korban melalui aplikasi dan kemudian melakukan transaksi serta hubungan seksual di rumah ketiga tersangka maupun hotel.
"Masing-masing pelaku mendapatkan keuntungan antara Rp50.000 hingga Rp150 .000 yang digunakan ketiganya memenuhi kebutuhan hidup," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pelajar dan Mahasiswa Berbagai Daerah Meriahkan iForte National Dance Competition
-
Pelajar SMA di Singapura Rencanakan Serangan ke Umat Muslim, Terinspirasi Pembantaian Christchurch
-
Wajib Unduh! 4 Aplikasi Penunjang Belajar untuk Pelajar di Era Digital
-
Geger di Yahukimo! Ratusan Pelajar Turun ke Jalan Tolak Program Makan Bergizi Gratis
-
Diduga Jadi Penyebab Pelajar Tenggelam di Pantai Drini, Ini Bahaya Rip Current yang Mengancam
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Fair Play Jadi Prioritas! Liga 4 Sumsel Larang Transfer Pemain di Babak Enam Besar
-
Viral Meme Asal Pekanbaru Ini Bikin Deddy Corbuzier Tawarkan Investasi
-
Masjid Lawang Kidul: Saksi Sejarah Islam di Palembang dengan Arsitektur Unik
-
Pabrik Pusri III-B Usung Teknologi Baru, Produksi Urea dan Amonia Makin Optimal
-
Gebyar Hadiah Miliaran Rupiah di Undian Tabungan Pesirah Bank Sumsel Babel