SuaraSumsel.id - Mauricio Pochettino dianggap mampu menyempurnakan "identitas" Paris Saint-Germain (PSG), kata direktur klub Leonardo.
Direktur klub Prancis tersebut mengatakan bahwa Pochettino adalah pelatih baru yang memahami DNA PSG.
PSG memutuskan untuk memecat Thomas Tuchel pada Desember, empat bulan setelah ia membawa mereka ke final Liga Champions pertama dalam sejarah klub.
Pelatih asal Jerman itu harus membayar harga setelah PSG menjalani awal yang tidak konsisten di musim Liga Prancis 2020-21, dengan juara Prancis itu akhirnya menunjuk mantan pemainnya untuk menstabilkan performa klub.
Baca Juga: Lionel Messi Dihukum Larangan Bermain Dua Pertandingan
Pochettino menandatangani kontrak berdurasi dua tahun di Parc des Princes pada awal Januari, dengan opsi perpanjangan selama satu tahun bila ia mencapai targetnya selama dua musim berikutnya.
Pelatih asal Argentina tersebut telah mengawali karier kepelatihannya dengan baik di PSG, membawa mereka kembali ke puncak klasemen Ligue 1 sambil mempersembahkan gelar Trophee Des Champions - trofi pertama yang ia menangkan sebagai seorang pelatih.
Pochettino menyaksikan timnya mengamankan trofi dengan mengalahkan Marseille 2-1 awal bulan ini, dengan gol dari Mauro Icardi dan Neymar memastikan bahwa Parisians tetap menjadi kekuatan dominan di tanah air mereka.
Kemenangan 1-0 di kandang Angers pada akhir pekan telah PSG kembali ke puncak klasemen Ligue 1 Prancis dan mereka sekarang siap menjamu Montpellier pada akhir pekan ini.
Leonardo yakin bahwa Pochettino adalah orang yang tepat untuk membawa klub ini ke tingkat selanjutnya dan siap mendukung pelatih berusia 48 tahun tersebut.
Baca Juga: Guardiola Temukan Pengganti Sergio Aguero, Manchester City Pasang Kuda-kuda
"Saya pikir penting untuk menegaskan sebuah gaya (bermain) di lapangan. Karena Paris harus memiliki identitasnya," ujar Direktur Olahraga PSG asal Brasil itu kepada France Football yang dikutip Antara dari Goal, Selasa (19/1/2021).
"Itu tidak terjadi dalam beberapa pekan tetapi selama beberapa tahun," sambungnya.
"Dan saya pikir Pochettino dapat melakukannya secara konsisten dan dalam hubungannya dengan DNA klub."
Leonardo menghadapi kritik musim panas lalu karena tidak mempertahankan sejumlah pemain kunci mereka, dengan pemain seperti Thiago Silva, Edinson Cavani dan Thomas Meunier hengkang ke klub baru.
Berita Terkait
-
Makan Gaji Buta! Al Hilal Bakal PHK Neymar, Klub BRI Liga 1 Ada yang Minat?
-
Suporter Bentangkan Spanduk Free Palestina dan Masjidil Aqsha, PSG Terancam Sanksi
-
Setelah Taylor Swift, Giliran Beyonce dan Leonardo DiCaprio Deklarasi Dukung Kamala Harris dalam Pemilu AS
-
Here We Go! Januari 2025, Thomas Tuchel Jadi Nakhoda Baru Inggris
-
Liga Champions: Antar Arsenal Hantam PSG 2-0, Bukayo Saka Katakan Hal Ini
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
Terkini
-
WNA China Tewas Tertabrak Speedboat di Sumsel, Nakhoda Jadi Tersangka
-
Rayakan HUT Emas ke - 50, Semen Baturaja Sinergi Membangun Keberlanjutan
-
Demi Harga Diri, Novi Dipenjara: Kisah Ibu 2 Anak Berjuang dari Tetangga Genit
-
Membanggakan, Maylafazza Alkayla Giffary Raih Putri Anak Indonesia Pariwisata 2024
-
Dari Kaki Bukit Barisan, Kolaborasi Energi Senyawa Panas Menerangi Sumatera