Scroll untuk membaca artikel
Iwan Supriyatna | Mohammad Fadil Djailani
Senin, 11 Januari 2021 | 11:44 WIB
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah. [Suara.com/Muhaimin A Untung]

SuaraSumsel.id - Nilai tukar rupiah terpantau melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di PSBB hari pertama. Rupiah melemah ke level Rp 14.115 per dolar AS di awal pekan ini, Senin (11/1/2021).

Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs tengah acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate/Jisdor rupiah berada di Rp 14.115 melemah 57 poin atau 0,28 persen dibandingkan posisi hari sebelumnya di level Rp 14.058.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau juga melemah, rupiah masih melemah 20 poin atau setara 0,14 persen menjadi Rp 14.040 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di level Rp 14.020 per dolar AS.

Kondisi nilai tukar rupiah sudah terpantau melemah sejak pembukaan perdagangan dan sejak penutupan perdagangan pekan lalu.

Baca Juga: Kilas Balik 2020: PT Semen Gresik Alokasikan Miliaran Rupiah untuk CSR

Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp 14.020-Rp 14.045 per dolar AS pada hari ini.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah pada hari ini disebabkan masih perkasanya dolar AS yang menguat imbas kenaikan imbal hasil obligasi AS.

"Sentimen penguatan dolar AS masih tinggi, karena tingkat imbal obligasi AS yang masih meninggi di perdagangan hari Jumat kemarin," kata Ariston dalam analisanya.

Menurut Ariston, sentimen tersebut sudah mendorong pelemahan nilai tukar negara berkembang pagi ini, seperti Indonesia

"Sentimen ini mungkin menjadi pendorong utama penekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini," ujar Ariston.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Menguat Rp 13.926 per Dolar AS

Dirinya menambahkan, kenaikan imbal hasil obligasi tersebut kemungkinan karena indikasi pemulihan ekonomi AS.

"Bank Sentral AS dalam notula rapatnya Kamis pekan lalu juga menyampaikan pandangan yang lebih optimis terkait pemulihan ekonomi AS ini," katanya.

Load More