SuaraSumsel.id - Arie Untung, artis ibu kota, ikut bersuara memprotes pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai Islamopobia.
Macron bersumbah tidak akan membuat kaum Islamis di Prancis bisa tidur nyenyak, setelah guru bahasa Prancis Samuel Paty dipenggal oleh pemuda karena mempertunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW ke siswanya.
"Karena negaranya menghina Nabiku di bulan kelahirannya, barang-barang recehan brand-brand Prancis ini nggak layak ada di lemari yang pemiliknya sangat mencintai nabinya. Brand-brand ini kastanya langsung jadi paling rendah," kata Arie Untung melalui Instagram.
Arie Untung juga mengunggah foto sejumlah tas buatan Prancis milik istri, Fenita, yang ditaruh di lantai.
Baca Juga: Ferdinand Tantang Arie Untung Bakar Tas Brand Prancis, Jangan Cuma Ditaruh
Dia mengatakan, jika Macron tak mencabut pernyataan, akan tetap membiarkan tas-tas tersebut berada di lantai dan tak akan lagi memakainya.
"Biar dia tahu impact ekonomi yang dihasilkan atas penghinaan ini. Di muslim market brand Prancis sekarang valuenya langsung murah," katanya.
Tetapi bagi politikus Ferdinand Hutahaean, aksi Arie Untung masih kurang seru.
Ferdinand menantang presenter tersebut berani membakar barang-barang yang dikatakan Arie Untung brand Prancis tersebut dan membuang ke tempat sampah.
"Bakar dong, buang ke tempat sampah, jangan cuma taruh dan pamer di lantai, habis itu disimpan lagi dan pakai lagi," kata Ferdinand.
Baca Juga: Marah Islam Dihina, Arie Untung Rendahkan Tas Mahal Buatan Prancis
Panggil dubes
Anggota Komisi I DPR Sukamta mengapresiasi langkah Kementerian Luar Negeri yang telah memanggil Duta Besar Prancis untuk Indonesia dan menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Macron yang dinilai telah menyudutkan agama Islam.
"Saya mengapresiasi positif kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia yang telah memanggil Duta Besar Prancis pada Selasa (27/10) dan menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis," kata Sukamta.
Dia juga berharap pemerintah Indonesia proaktif untuk berkomunikasi dengan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam mendorong ada pernyataan bersama oleh organisasi tersebut untuk mengecam pernyataan Macron.
Sukamta meminta pemerintah melalui KBRI di negara-negara Eropa juga perlu meningkatkan pengawasan dan penjagaan kepada masyarakat Indonesia yang ada di sana.
"Karena sangat mungkin ucapan Macron itu akan meningkatkan kekerasan kelompok ultra kanan kepada kaum muslimin dan imigran," ujarnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ferdinand Tantang Arie Untung Bakar Tas Brand Prancis, Jangan Cuma Ditaruh
-
Marah Islam Dihina, Arie Untung Rendahkan Tas Mahal Buatan Prancis
-
Tengku Komentari Nissan Hengkang, Ferdinand: Yang Begini Aja Kamu Tak Paham
-
Dibilang Tengku Nggak Ngerti, Ferdinand Jawab: Zul Mana Paham Demokrasi
-
Gegara 'Cuci Piring' Ciptaker, Tengku Zul dan Ferdinand Berantem di Twitter
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Saldo Dana Gratis Hari Ini: Ini 4 Link Dana Kaget Terbaru yang Wajib Kamu Klaim Sekarang Juga!
-
Cicilan Cuma Rp300 Ribuan, Begini Cara Dapat KUR Rp10 Juta Tanpa Ribet!
-
Era Prabowo Dimulai: PLTM Minihidro Ini Jadi Bukti Komitmen Energi Bersih Nasional
-
Sambut Idul Adha 1446 H, Semen Baturaja Salurkan 13 Sapi Kurban di 3 Wilayah Operasional
-
Festival Bulan Juni di Palembang Hadir Lagi, Komunitas Suarakan Krisis Lingkungan