Identitas Mr X Terungkap, Keluarga Tak Ketahui Penyebab Depresi

SuaraSumsel.id - Indentitas Mr X akhirnya diketahui bernama M. Jainudin (27) warga Jalan HM. Riyacudu, Keluarahan 8 Ulu, Kecamatan Jakabaring Palembang.

Berdasarkan pengakuan keluarga, almarhum juga sempat mencoba bunuh diri melompat dari langgar (mushola) dekat rumah.

Hal itu dikatakan kakak perempuan almarhum Anisa (37) saat SuaraSumsel.id berkunjung ke rumah duka.

"Dia juga beberapa hari lalu sempat lompat dari langgar tapi ditolong oleh warga. Dia hanya mengalami luka lecet saja tidak sampai meninggal,"kata Anisa  Selasa,(27/10/2020).

Baca Juga: Warga yang Diduga Bunuh Diri di Kolek 9, Sebelumnya Dilaporkan Hilang

Dia mengatakan, adiknya merupakan anak ke empat dari lima bersaudara itu beberapa tahun ini terlihat depresi. Tapi pihak keluarga satupun tidak mengetahui alasanya kenapa dia sampai depresi.

"Dulu tidak begitu, tapi semenjak tahun 2020 ini dia berubah. Dia terlihat depresi kami tidak tau apa penyebabnya,"tuturnya

Disebutkannya sisi lain adiknya tidak ada yang janggal. Keseharian almarhum tidak banyak ulah aktifitas kalau di rumah hanya minum kopi dan merokok.

Nah ketika kejadian adiknya keluar rumah pagi sekali dan semua keluarga masih tertidur. 

"Pada saat kejadian dia tidak izin karena kami sedang tidur semua. Kami mendapatkan informasi kalau almarhum pergi ke Pasar 16 Ilir dengan berjalan kaki, mendapatkan kabar almarhum meninggal dengan cara bunuh diri kami langsung mendatangi RS Bhayakara untuk melihat jenazah almarhum," katanya. 

Baca Juga: Puluhan Kondom Bekas Ditemukan di Got Meluap, Warga: Entah Punya Siapa

Diketahui almarhum tiba di rumah duka pukul 09.00 WIB pagi ini. Rencananya almarhum akan dikuburkan di Pemakaman Umum Telagasuidak, Kelurahan 14 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang pukul 14.00 WIB.

"Dia itu penurut kalau keluarga ada kesulitan dia selalu membantu. Dia tidak bekerja hanya di rumah saja. Kalau di suruh masak nasi juga mau. Kami sangat kehilangan sosoknya di rumah ini,"tutur ia hingga meneteskan air mata.

Kontributor : Muhammad Moeslim