SuaraSumsel.id - Aisyah. Begitulah sapaan akrab Angel Eva Christine, perempuan asal Medan ini telah membawa jumputan Palembang bisa Go Internasional. Sapaan ini pun kini menjadi bagian dari merek dagang kain jumputan yang diproduksinya.
“Paling jauh (mempromosikan jumputan) sampai ke luar negeri, seperti Belanda dan Amerika Serikat. Ternyata, mereka berminat memakai produk kami seperti masker jumputan,”Aisyah kepada Suara.com, Rabu (2/9/2020).
Masker jumputan merupakan salah satu produk yang dijual selain beragam produk lainnya. Harga yang dikenakan pada setiap produk juga beragam, sesuai dengan jenis produknya.
“Jika masker dibandrol Rp23.500, sedangkan kain mulai dari Rp199.000 hingga kelipatannya,” sambung ia.
Mantan penyiar radio ini menceritakan, awal mula tertarik menekuni bidang ini karena berniat membantu pengerajin kain agar memperoleh pangsa pasar yang lebih baik.
“Saya tinggal di Palembang sejak awal tahun, dan kebetulan sangat tertarik dengan khasanah budaya Indonesia. Lewat Jejak Aisyah ini, saya sangat ingin mempromosikan kain-kain Indonesia,” tambah dia.
Apalagi, setelah melihat langsung proses pembuatan jumputan yang memakan waktu hingga tujuh hari, makin menggerakkan niatan untuk membantu para pengerajin. Selain mempromosikan, Aisyah juga memberikan pengetahuan bagaimana mengetahui keaslian kain.
“Saat ini, banyak masyarakat yang belum bisa membedakan kain jumputan asli atau bukan, padahal jumputan asli memiliki ciri-ciri hasil dari proses pembuatannya,” ungkapnya.
Semua produk Jejak Aisyah telah dijual di Rumah Limas di Demang Lebar Daun, Kota Palembang. Namun, karena situasi pandemi Covid-19, proses penjualan hanya berlangsung dari rumahnya.
Baca Juga: Ada Kain Khas Bali di Uang Baru, Gubernur Koster Ikut Bangga
“Alhamdulilah, usaha saya ini masih bertahan di tengah pandemi. Pemesanan lebih banyak secara online terutama dari Jakarta,” ujarnya.
Selain menggerakkan para pengerajin, bisnis Jejak Aisyah juga menyisihkan keuntungan penjualan produknya guna membantu warga yang terdampak pandemi saat ini melalui program “Jumat Berkah”.
“Bagi saya, makna sukses itu bagaimana kita bisa mensukseskan dan bermanfaat bagi orang banyak, khususnya yang ada di sekitar kita,” tutup Aisyah.
Kontributor : Rio Adi Pratama
Berita Terkait
-
Lantai Mall di Palembang Penuh Sampah, Warganet Geram dan Soroti Etika Pengunjung
-
Viral di TikTok, Apa Sebenarnya Arti Kain Putih di Mobil? Ini Jawabannya
-
Sadis! Ibu Muda Hamil di Palembang Tewas Dibekap, Tangan Terikat Hijab di Penginapan
-
Sidang Korupsi PMI Palembang, Fitrianti Agustinda dan Suami Didakwa
-
Kisah Pilu Pasutri Tak Mampu Bayar Pemakaman Bayinya, Diusir Mertua hingga Akhirnya Ditolong Polisi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Modal Kecil, Cuan Besar! Begini Cara Mulai Bisnis Pempek Frozen untuk Pemula
-
Thrifting vs Mal: Anak Muda Palembang Terbelah Antara Gaya, Gengsi, dan Kesadaran Sosial
-
KPK Periksa Bupati Teddy Meilwansyah Usai Wakil Ketua DPRD Jadi Tersangka Suap Proyek PUPR
-
Sabrina Chairunnisa Gugat Cerai Deddy Corbuzier, 5 Fakta yang Ungkap Akhir Cinta Damai Mereka
-
Malam Ini Ramai! 10 Link Dana Kaget Aktif, Lumayan Buat Tambal Akhir Bulan